Melesat Menembus Batas

12.26

    Ahoyyyy, Bagaimana tahun 2016 kalian, tahun yang menyenangkan? Mengenaskan? Membanggakan ? Atau malah menyakitkan ? Jika momen pergantian tahun baru tiba, kata “resolusi” jadi kata yang populer. Pertanyaan seperti, “Resolusimu untuk tahun baru apa? ” akan sering muncul di timeline linimasa atau akun-akun official yang kita ikuti. Orang yang menganggap serius pertanyaan itu pasti menjawab “Aku ingin ini, ingin itu, bla bla bla” kemudian diikuti quote bijak tentang impian hehe. Beda halnya dengan orang yang sok garing akan menjawab “Resolusi ku untuk tahun ini 1080p, tapi 720p juga bisa sih” ha..ha ha...ha *kemudian hening *suara jangkrik berbunyi. 

         So guys, pasti kalian juga punya harapan atau minimal sesuatu yang ingin dicapai di tahun yang baru. Namun apakah resolusi itu juga akan jadi seperti kembang api di tahun baru, yang nyalanya sangat meriah, namun segera hilang ditelan hingar bingar.

            Jika kalian kesulitan membuat resolusi dan cara mengingatnya, aku mau berbagi langkah yang bisa membantu kalian, seperti yang aku post di akun instagramku ini:

A photo posted by Frondy Fernanda F. (@frondyff) on
Aku membuat resolusiku dengan booklet itu, kalian bisa mengunjungi yearcompass.com/download untuk download bookletnya secara gratis.
            Jadi pada booklet ini terdapat dua part. Pada part pertama, kalian diajak untuk melakukan review di tahun 2016,pada part kedua kalian akan diajak untuk menuliskan apa saja yang ingin dicapai di tahun mendatang (resolusi di tahun yang baru). Untuk mengisi booklet ini dibutuhkan waktu yang tidak sedikit, namun ketika mengisi  dapat dipastika bahwa waktu tidak tersa berlalu, hampir selama 6 jam aku mengisinya, tapi aku tidak mengisinya secara non-stop sambil berehenti juga. Terutama saat mengisi review di tahun 2016, rasanya seperti memutar sebuah film tentang kehidupanku sendiri. Untuk memudahkan mengingat momen itu aku menggunakan kalender tahun 2016 dan juga foto yang ada di kamera HPku untuk mengingat peristiwa-peristiwa di tahun 2016.
            Dalam mengisi part ini dibutuhkan keterbukaan dan kejujuran dari pribadi kita. Untuk aku sendiri aku tuliskan beberapa momen penting yang aku alami, mulai peristiwa penting dari membentuk kepengurusan Fordi Mapelar, ketemu dan foto bareng Isyanaaa, Iya suer, Isyana yang  Kau adalah...Yang terindah… :D, momen pelatihan Leadership Development Beswan Djarum yang berkesan dan momen penting lain di keluarga dan lingkaran pertemananku. Tak hanya momen bahagia yang aku tuliskan, tapi juga momen yang menyedihkan seperti saat kehilangan dia, helm dan peristiwa menyedihkan lain.
            Part pertama berisi pertanyaan tentang refleksi kehidupan seperti: “pelajaran yang terpenting yang aku pelajari adalah….”, “Keputusan paling bijak yang aku ambil adalah… “,”Tantangan paling besar”,  sampai hal-hal yang harus dilepas agar kita tenang dalam menyambut tahun baru. Ternyata cukup menguras emosi juga ketika mengisi bagian ini. Banyak hal yang harus disyukuri sebenarnya, ada hal yang memang membuat bahagia,  ada juga yang bikin stress maksimal, tapi harus disadari itu semua adalah anugerah.
            Di halaman terakhir part pertama ada pertanyaan yang menarik yaitu “Jika kisah mu dalam setahun lalu dijadikan buku, judul apa yang kamu pilih?” Aku memilih judul “Melesat Menembus Batas”, gimana keren kan judulnya haha, kayak buku-buku motivasi gitu ya B). Secara umum, tahun 2016 kemarin adalah tahun manajemen waktu bagiku, tahun dimana aku berani keluar dari zona nyamanku, aku mengambil resiko untuk menjadi ketua di suatu organisasi (UKM Fordi Mapelar tepatnya). Aku membagi konsentrasi antara berorganisasi, studi, dan waktu berkualitas dengan orang-orang yang aku kasihi. Perebutan prioritas antara hal-hal itu harus aku atur sebaik mungkin. Memang sangat sulit untuk menyeimbangkan semuanya, tetap ada hal yang harus dikorbankan. Beberapa kali tubuhku tergolek lemah karena tak kuasa menahan laju aktivitas yang padat. Orang lain juga menganggap bahwa aku  adalah orang yang sok sibuk dan ambisius, hal itu  sering aku dengar meskipun secara tidak langsung dari orang yang mengatakan. Hubungan dengan dia teman satu geng terasa menjauh karena jarang untuk nongkrong bareng, Yah mau bagaimana lagi itu proses kita di dalam hidup,selalu ada pilihan yang harus diambil (backsound music sedih).
            Nah kemudian setelah diajak refleksi tahun 2016 pada part pertama, part berikutnya mengajak kita  untuk berani menuliskan harapan dan mimpi kita di tahun 2017. Ada juga pertanyaan yang menuntut komitmen kita di tahun 2017. Pada akhir part kedua  juga ada pertanyaan menarik, Pertanyaannya adalah “Tuliskan satu kata yang jadi pengingat bagi kamu di tahun yang baru agar kamu tidak menyerah mengejar mimpimu”, aku menulis kata “Fokus”. Ya, setiap kali aku mulai goyah aku akan selalu ingat kata ini. Sepertinya sudah saatnya bagiku menuntaskan apa yang sudah kumulai *brb buka file skripsi *serius mode:on  hehe.
            Yap tahun yang baru, muncul harapan yang baru ,namun timbul juga tantangan yang baru. Satu hal yang aku harus ingat atau mungkin bagi teman-teman juga, fokus pada apa yang sudah direncanakan. Well, booklet ini cukup membantu kita untuk refleksi dan berani bermimpi di tahun yang baru. Semoga hal ini dapat membantu kalian dalam membut resolusi di tahun yang bari,  yuk isi booklet versi kalian sendiri dan ceritakan judul apa yang kamu pilih untuk buku kisah tahun 2016 mu di kolom komentar, siapa tahu judul yang bagus buat film/ftv, haha.
Aku akan tutup tulisan ini dengan kalimat yang ada di bagian belakang booklet. Ucapkan pelan-pelan juga dalam hatimu sekarang:

I believe anything is possible this year.

Happy New Year sekali lagi, Selamat mewujudkan resolusimu :)

Salam,
frondyff

You Might Also Like

2 komentar

  1. Balasan
    1. Wah sudah ninggalin jejak disini, makasih, ntar aku juga kasih komentar ah

      Hapus