Frondy's Act: 2017

Antara Spam dan Apresiasi

13.04

Halo teman-teman, pasti udah sering lihat gambar itu di story instagram ya.

Iya, biasanya banyak coretan tulisan warna-warni gitu dan posting gambar itu ditujukan ke seseorang dengan melakukan tagging. Hal yang bisa jadi menyebalkan orang tersebut posting story sejenis banyak banget, cenderung jadi spam :(.

Tidak tahu siapa yang memulai ini tapi akhirnya banyak juga yang ikutan, awalnya responku sih biasa aja malah mikir "Apa sih ini ga jelas, spam aja di story, lebay" . Eh ternyata malah ikutan upload di ig story juga, termakan karma haha.

Sekarang coba deh kita bahas apa aja yang ada di kolom pengisian "kuesioner" ini.

How we met: Bagaimana kita bertemu, biasanya si responden ( orang yang mengisi untuk kita) akan mengisi dimana bertemu atau kapan bertemunya. Jawaban standar sih biasanya : di kelas, di semester X,tapi asik juga kali ya kalau isinya "ga sengaja nabrak di jalan, kenalan,terus jadian" (FTV logic banget)
First Impression : Kesan pertama, ini hal yang penting banget dalam menjalin relasi, jadi kalau bisa emang kita harus ngasih kesan pertama yang bagus gengs ke orang yang kenalan sama kita. Namun beberapa responden mengisi first impression ke aku isinya gini :" Pendiam, polos, cupu, misterius". Bener banget sih, tapi bohong sih, setelah kenal aku pasti first impression tadi buyar semua haha. Yah, sepertinya aku harus mengubah caraku memberi kesan pertama ke orang yang baru aku kenal, mungkin langsung traktir makan kali ya :D
Name in phone: kolom ini kebanyakan dikosongkan, ini semua salah LINE dan komplotannya, banyak orang sudah jarang menyimpan kontak nomor seluler temannya #realita
Closeness Rating : Nah ini ratingnya bebas sih, ada orang yang ngasih skala 10, skala 4 (kayak IP), skala 100, tapi ada yang rating kedekatannya berdasarkan lokasi, contoh: sedekat kampus UB dan UM, ini bisa ambigu, kita bisa anggap ini deket banget(secara emang kampus ini saling berhadapan-hadapan di Malang),tapi bisa juga ini kita anggap jauh, kalau yang dimaksud kampus UB yang di Kediri dan Kampus UM nya yang di Sawojajar (jauh banget ya kayak kita sekarang hiks)
Fav Memory: Biasanya diisi sama momen yang berkesan sih, isinya terserah responden, tapi untuk mengingat seseorang cukup satu kejadian, ya cukup satu kejadian. Negeri van Oranje banget quotenya.
To be honest: kolom ini biasanya buat ngledekin atau ungkapin aib seseorang tapi kalau kalian mau ungkapin yang selama ini dipendam juga bisa, udah ungkapin aja, jangan kelamaan dipendam.
You're my : Maksud dari kolom ini adalah bagi responden kamu ini dianggap siapa. Apakah dianggap kakaknya, sahabatnya, partner in crimenya atau cuma temen aja :') #friendzone #temantapimenikah
Side Note : Biasanya di isi pesan-pesan atau nasihat dari responden.
I ship you with : Maksudnya disini kita mau jodohin orang sama siapa, bisa sama idolanya atau biar greget tag gebetannya sekalian aja *evil laugh.
Should you post this too: Kamu harus ikutan buat ini atau enggak, maksudnya ngisi balasan buat responden dan ngisi buat orang lain juga. Kalau kamu cuek sih, kamu ga usah posting gapapa, tapi buat aku, karena aku trauma ~~ditinggalin~~ gara-gara cuek,akhirnya aku ngepost juga.

Posting satu aja rasanya capek, apalagi sambil mikir kan ngisinya, sambil mengingat dalam-dalam, ketawa-ketawa inget momen pertama ketemu, terus tiba-tiba nangis juga, nah lama kan ngisinya, butuh perjuangan. Namun menurutku ada beberapa alasan orang akhirnya ikutan ngisi kayak gini meskipun buat satu aja susah :

Ingin Tahu Pendapat orang lain tentang dirinya
Sepertinya ini adalah alasan paling kuat sih, kita pasti ingin tahu bagaimana pandangan orang lain tentang diri kita.
Ingin terlihat punya banyak teman
Jadi seakan-akan banyak teman yang kirim DM ke dia untuk dibuatin.
Ikut-ikutan
Terbawa arus, karena banyak temannya yang mulai posting di story, akhirnya dia pun ikutan, biar ikutan hits dan kekinian
Kebutuhan akan apresiasi
Menurut Teori Kebutuhan Maslow, kebutuhan akan apresiasi ada di tingkat dua piramida kebutuhan (sumber). Jadi, karena secara sosial kebutuhan sudah terpenuhi(udah punya banyak teman di instagram) kita pun jadi ikutan main ginian deh, supaya tahu gimana orang mengapresiasi dia. Butuh timbal balik juga

Itulah mengapa game kuesioner ini menjadi 'happening' banget, orang-orang butuh apresiasi :), Aku lebih memilih untuk berpikir positif bahwa orang yang sering upload seperti ini di storynya suka mengapresiasi orang lain. Untuk orang yang tidak suka game seperti ini, ya kalian tinggal abaikan saja, kalau memang kalian merasa mulai menggangu, mute aja story orang tersebut, jangan sampai menghakiminya yang tidak-tidak, bisa saja dia ingin menunjukkan pada dunia betapa berharga temannya itu hehe.

"Perasaan paling hebat bagi seseorang adalah ketika dia mendapat apresiasi dari orang lain"

Coba tulis apa yang kalian pikirkan juga di komentar
Jadi ada yang mau aku buatin? lewat DM aja ya, apa belum follow ?
follow aja dulu Instagramnya :).

#tetephits

#pinginjadiselebgram

#biarbisapaidpromote

Abaikan tagarnya ya haha

frondyff

Inspirasi tiba-tiba

Melesat Menembus Batas

12.26

Ahoyyyy, Bagaimana tahun 2016 kalian, tahun yang menyenangkan? Mengenaskan? Membanggakan ? Atau malah menyakitkan ? Jika momen pergantian tahun baru tiba, kata “resolusi” jadi kata yang populer. Pertanyaan seperti, “Resolusimu untuk tahun baru apa? ” akan sering muncul di timeline linimasa atau akun-akun official yang kita ikuti. Orang yang menganggap serius pertanyaan itu pasti menjawab “Aku ingin ini, ingin itu, bla bla bla” kemudian diikuti quote bijak tentang impian hehe. Beda halnya dengan orang yang sok garing akan menjawab “Resolusi ku untuk tahun ini 1080p, tapi 720p juga bisa sih” ha..ha ha...ha *kemudian hening *suara jangkrik berbunyi.

So guys, pasti kalian juga punya harapan atau minimal sesuatu yang ingin dicapai di tahun yang baru. Namun apakah resolusi itu juga akan jadi seperti kembang api di tahun baru, yang nyalanya sangat meriah, namun segera hilang ditelan hingar bingar.

Jika kalian kesulitan membuat resolusi dan cara mengingatnya, aku mau berbagi langkah yang bisa membantu kalian, seperti yang aku post di akun instagramku ini:

I believe anything is possible this year. Refleksi tahun 2016, menatap harapan di tahun 2017 #yearcompass

A photo posted by Frondy Fernanda F. (@frondyff) on Jan 10, 2017 at 9:20pm PST

Aku membuat resolusiku dengan booklet itu, kalian bisa mengunjungi yearcompass.com/download untuk download bookletnya secara gratis.

Jadi pada booklet ini terdapat dua part. Pada part pertama, kalian diajak untuk melakukan review di tahun 2016,pada part kedua kalian akan diajak untuk menuliskan apa saja yang ingin dicapai di tahun mendatang (resolusi di tahun yang baru). Untuk mengisi booklet ini dibutuhkan waktu yang tidak sedikit, namun ketika mengisi dapat dipastika bahwa waktu tidak tersa berlalu, hampir selama 6 jam aku mengisinya, tapi aku tidak mengisinya secara non-stop sambil berehenti juga. Terutama saat mengisi review di tahun 2016, rasanya seperti memutar sebuah film tentang kehidupanku sendiri. Untuk memudahkan mengingat momen itu aku menggunakan kalender tahun 2016 dan juga foto yang ada di kamera HPku untuk mengingat peristiwa-peristiwa di tahun 2016.

Dalam mengisi part ini dibutuhkan keterbukaan dan kejujuran dari pribadi kita. Untuk aku sendiri aku tuliskan beberapa momen penting yang aku alami, mulai peristiwa penting dari membentuk kepengurusan Fordi Mapelar, ketemu dan foto bareng Isyanaaa, Iya suer, Isyana yang ♬ Kau adalah...Yang terindah…♬ :D, momen pelatihan Leadership Development Beswan Djarum yang berkesan dan momen penting lain di keluarga dan lingkaran pertemananku. Tak hanya momen bahagia yang aku tuliskan, tapi juga momen yang menyedihkan seperti saat kehilangan ~~dia~~, helm dan peristiwa menyedihkan lain.

Part pertama berisi pertanyaan tentang refleksi kehidupan seperti: “pelajaran yang terpenting yang aku pelajari adalah….”, “Keputusan paling bijak yang aku ambil adalah… “,”Tantangan paling besar”, sampai hal-hal yang harus dilepas agar kita tenang dalam menyambut tahun baru. Ternyata cukup menguras emosi juga ketika mengisi bagian ini. Banyak hal yang harus disyukuri sebenarnya, ada hal yang memang membuat bahagia, ada juga yang bikin stress maksimal, tapi harus disadari itu semua adalah anugerah.

Di halaman terakhir part pertama ada pertanyaan yang menarik yaitu “Jika kisah mu dalam setahun lalu dijadikan buku, judul apa yang kamu pilih?” Aku memilih judul “Melesat Menembus Batas”, gimana keren kan judulnya haha, kayak buku-buku motivasi gitu ya B). Secara umum, tahun 2016 kemarin adalah tahun manajemen waktu bagiku, tahun dimana aku berani keluar dari zona nyamanku, aku mengambil resiko untuk menjadi ketua di suatu organisasi (UKM Fordi Mapelar tepatnya). Aku membagi konsentrasi antara berorganisasi, studi, dan waktu berkualitas dengan orang-orang yang aku kasihi. Perebutan prioritas antara hal-hal itu harus aku atur sebaik mungkin. Memang sangat sulit untuk menyeimbangkan semuanya, tetap ada hal yang harus dikorbankan. Beberapa kali tubuhku tergolek lemah karena tak kuasa menahan laju aktivitas yang padat. Orang lain juga menganggap bahwa aku adalah orang yang sok sibuk dan ambisius, hal itu sering aku dengar meskipun secara tidak langsung dari orang yang mengatakan. Hubungan dengan ~~dia~~ teman satu geng terasa menjauh karena jarang untuk nongkrong bareng, Yah mau bagaimana lagi itu proses kita di dalam hidup,selalu ada pilihan yang harus diambil (backsound music sedih).

Nah kemudian setelah diajak refleksi tahun 2016 pada part pertama, part berikutnya mengajak kita untuk berani menuliskan harapan dan mimpi kita di tahun 2017. Ada juga pertanyaan yang menuntut komitmen kita di tahun 2017. Pada akhir part kedua juga ada pertanyaan menarik, Pertanyaannya adalah “Tuliskan satu kata yang jadi pengingat bagi kamu di tahun yang baru agar kamu tidak menyerah mengejar mimpimu”, aku menulis kata “Fokus”. Ya, setiap kali aku mulai goyah aku akan selalu ingat kata ini. Sepertinya sudah saatnya bagiku menuntaskan apa yang sudah kumulai *brb buka file skripsi *serius mode:on hehe.

Yap tahun yang baru, muncul harapan yang baru ,namun timbul juga tantangan yang baru. Satu hal yang aku harus ingat atau mungkin bagi teman-teman juga, fokus pada apa yang sudah direncanakan. Well, booklet ini cukup membantu kita untuk refleksi dan berani bermimpi di tahun yang baru. Semoga hal ini dapat membantu kalian dalam membut resolusi di tahun yang bari, yuk isi booklet versi kalian sendiri dan ceritakan judul apa yang kamu pilih untuk buku kisah tahun 2016 mu di kolom komentar, siapa tahu judul yang bagus buat film/ftv, haha.

Aku akan tutup tulisan ini dengan kalimat yang ada di bagian belakang booklet. Ucapkan pelan-pelan juga dalam hatimu sekarang:

I believe anything is possible this year.

Happy New Year sekali lagi, Selamat mewujudkan resolusimu :)

Salam,

frondyff

Challenge Accepted

Antara Spam dan Apresiasi

Melesat Menembus Batas

About me

Follow Me

Labels

recent posts

Blog Archive

Popular Posts

Total Tayangan Halaman

…

…

…

My Google Plus

Pengikut