Jika sudah sampai tulisan ini teman-teman kemungkinan sudah membaca bagian 1 dan bagian 2 dari seri pengalaman rekrutmen GPTP Telkom, jika belum coba cek link ini
Pengumuman peserta yang lolos di tahap akhir datang di pertengahan Desember, jika merujuk pada pengumuman di website rekrutmen ada sekitar 293 peserta yang lolos hingga tahap akhir. Lagi-lagi aku bersyukur karena bisa sampai di tahap ini, sekarang tinggal selangkah lagi untuk memastikan tempat menjadi GPTP-ers.
Beberapa hari kemudian email pemberitahuan masuk, email itu berisi tanggal dan tempat tes untuk 'Assessment Day'. Aku mendapatkan jadwal 22-23 Desember 2017, tepat sekali dengan hari ibu, sebuah tanggal yang gampang diingat seandainya aku lolos nanti hehe (udah yakin aja yakk wkwk). Untuk Assessment Day ini terdiri dari beberapa rangkaian, diantaranya adalah : psikotes, focus grup discussion (FGD), tes bidang, panel interview dan tes kesehatan. Di hari penentuan aku datang 1 jam sebelum tes dimulai, ternyata sudah banyak datang yang lebih pagi hari itu, luar biasa semangat para peserta. Sebelum masuk ke ruangan kami melakukan verifikasi data dengan menunjukkan dokumen asli persyaratan. Disana aku berjumpa dengan beberapa teman dari fakultasku, yess aku jadi punya teman untuk meredakan ketegangan. Jangan lupa sarapan yaa teman-teman, hal ini perlu banget karena 'Assessment Day' ini akan jadi hari panjang yang melelahkan haha.
Yuk langsung saja kita bahas satu persatu materi tesnya :)
Psikotes
Di bagian ini terdiri juga dari beberapa subbagian, ada tes WARTEGG (menggambar delapan kotak), kemudian Draw A Tree(DAT) dan Draw A Person(DAP), untuk bagian psikotes ini tipsnya sepertinya sudah banyak tersebar di internet, cuma waktu sebelum tes, fasilitator mengingatkan para peserta untuk jujur dalam menggambar, dalam artian sesuai apa yang ingin digambar bukan apa yang menjadi referensi gambar.-gambar yang ada di internet. Cobalah untuk tetap menggambar dengan apa yang saat itu di pikiran kalian guys, yang penting kalian yakin. Aku pribadi sudah pernah mengalami subbagian ini beberapa kali dan yang aku gambar kurang lebih sama hehe.
Subbagian berikutnya adalah Tes Pauli (Tes Koran), tes ini sebenarnya mudah, tapi capek hehe, melakukan penjumlahan dan hanya menulis satuan sebagai hasilnya itu mudah, tapi jika dilakukan dalam waktu satu jam akan sangat lelah bukan, dalam hali ini aku juga baru pertama kali mengikuti tes Pauli, Dari referensi yang aku baca, tes ini ingin melihat kestabilan dan ketahanan seseorang, Di rumah aku berlatih menghitung kecepatan rata-rata aku menjumlahkan angka, sehingga strategiku diawal-awal adalah menghitung dengan batas target yang ringan-ringan saja misal hanya 15 baris dalam 1 menit, karena semakin ke belakang daya konsentrasi kita bisa menurun dan tangan juga terasa pegal bagi yang tidak terbiasa menulis cepat dan lama. Tipsnya adalah menetapkan target di awal-awal dengan bijaksana agar di akhir-akhir tidak keteteran. Coba fokus juga pada lembar kerja sendiri, jangan perhatikan orang lain yang sudah berganti berlembar-lembar, jadilah teliti jangan sampai ada yang terlewat atau terlompati.
Tes Bidang
Biasanya ini tidak ditulis di email ya, tes bidang untuk INF (Informatika) terdiri dari 10 soal esai yang harus dijawab, komposisi soal cukup umum beberapa materi yang keluar (seingatku ) adalah micro service, OSI Layer, Agile Development, bentuk Join Database, Komponen CPU, Database vs Datawarehouse, DevOps, dll
Teman-teman yang ambil bidang lain mungkin bisa pelajari materi semasa kuliah lagi. Untuk GPTP 8 yang langsung dibagi berdasarkan job function kemungkinan juga akan ada tes bidang lanjutan lagi, jadi dipersiapkan saja ya sebagai antisipasi. Aku waktu itu juga sudah mempersiapkan untuk belajar karena sebelumnya baca-baca blog yang juga sharing soal tahapan seleksi GPTP
Focus Group Discussion(FGD)
Suasana FGD (source : unsplash.com) |
FGD ini menjadi rangkaian di seleksi GPTP 7 setelah di batch sebelumnya yang diujikan adalah Business Game. Karena sudah beberapa kali ikut FGD, aku sudah punya cukup gambaran tentang apa yang akan terjadi nanti, Aku mendapat jadwal untuk FGD di sesi kedua, kelompokku terdiri dari 6 orang yang berasal dari berbagai universitas, aku sekelompok juga dengan kakak tingkatku, mas Hanif yang mana membuat pressure yang aku rasakan menurun karena setidaknya ada yang aku kenal. Bahan diskusi kemudian dibagi dalam selembar kertas, seingatku problem yang harus kami selesaikan tentang permasalahan di dunia kerja. Jauh sebelum diskusi dimulai, sebenarnya kami punya semacam kesepakatan tidak tertulis bahwa kami semua harus punya kesempatan bicara yang sama dan meraih kesepakatan sesegera mungkin karena terbatasnya waktu.
Saat pembicaraan berlangsung, terlihat ada 2 orang yang cukup dominan, sehingga aku memilih untuk menjadi si "highlighter", yaitu dengan menambahkan beberapa hal yang kurang dan mencoba membuka beberapa sisi pandang baru untuk permasalahan. Kelompok kami berhasil mencapai kesepakatan bersama untuk solusi, aku juga menilai bahwa setiap orang dalam kelompok juga sudah menyampaikan argumen dengan "merata". Tapi dari sekian rangkaian yang aku alami, FGD ini yang membuat aku merasa kurang yakin, mungkin karena di FGD yang pernah aku ikuti sebelumnya, aku mengambil peran sebagai si inisiator hehe, sementara sekarang hanya sebagai si highlighter.
Tips yang bisa aku bagikan adalah teman-teman sebisa mungkin untuk dapat mengenal teman sekelompok FGD nanti, setidaknya bisa mengingat nama dan tahu background singkat agar nanti ketika diskusi berlangsung tidak terlalu tegang dan kaku, aku juga sempat melakukan analisa kepribadian ala-ala ketika berkenalan dan mengobrol, sehingga aku sedikit mengetahui tipe gaya bicara teman satu kelompok, itulah juga akhirnya yang membuat aku memutuskan untuk menjadi si highlighter, karena aku melihat sudah ada dua orang yang dominan dalam kelompok, kalau aku memaksakan menjadi si "dominan" juga, kesepakatan tidak akan tercapai. Berikan ide atau argumen yang memberi insight, hargai lawan bicaramu dan kuasai diri dalam diskusi, itu mungkin tips yang bisa merangkum apa yang harus dilakukan di bagian FGD ini. Kelak beberapa teman sekelompokku di FGD ini juga ada yang lolos menjadi bagian GPTP 7, diantaranya ada Nadia, Tiwi dan Friska. (kelihatan sih mereka pas kasih argumen memang luar biasa cerdas, nih ya aku special mention dipost ini guys kalian wkwk ).
Interview Panel
Deg-degan mau interview (source :unsplash.com) |
Kali ini tiba di interview panel, aku mendapat jadwal setelah makan siang jadi aku mengisi waktu dengan mengobrol dengan teman-teman seperjuangan tes, tenang saja konsumsinya sudah ada kok bahkan beberapa teman yang dari luar kota juga transportnya diganti oleh tim rekrutmen Telkom, jadi yang tidak bawa bekal tetap aman-aman saja. Satu jam berlalu setelah jam istirahat makan, namaku dipanggil untuk bersiap-siap, ruangan 3-C aku masih ingat sekali, ruangan ini menjadi ruangan untuk para peserta bidang INF. Aku memasuki ruangan sambil berdoa dalam hati, aku dipersilahkan duduk oleh ibu-ibu yang sepertinya psikolog, hal itu cukup beralasan karena terlihat di depannya ada berkas gambar yang aku kerjakan saat psikotes tadi. Dua orang yang mengapit ibu tadi ada pak User dan yang bapak yang mewakili HR.
Interview dibuka dengan aku yang dipersilahkan untuk minum dulu agar bisa lebih nyaman, wah ternyata ibu psikolog ini sangat peka ya, tahu saja kalau aku memang ingin minum untuk meredakan deg-degan. Setelah melihat berkasku, ibu psikolog dan pak HR memintaku untuk memperkenalkan diri dalam bahasa inggris. Lalu mulailah pak User membaca berkasku dan memulai pembicaraan dari skripsi yang aku buat, hampir mirip seperti wawancara online sih, lalu beliau kembali bertanya kira-kira bagaimana jika skripsi yang aku buat ini diimplementasikan di Telkom, kira-kira akan masuk dimana dll. Lalu sekarang yang giliran bertanya adalah pak HR, beliau bertanya mulai bertanya tentang keluarga, kehidupan masa kuliah, kegiatan selama kuliah dan manajemen waktu , pertanyaan seakan mengalir dan aku juga menikmati cerita yang aku bawakan. Lalu sedetik kemudian pak HR memberikan ku studi kasus tentang masalah dalam dunia kerja, seingatku waktu itu dengan pertayaan tricky, jika atasanmu bersikap tidak benar dan kamu tahu itu apa yang kamu lakukan, mengikuti perintah atau memberikan sikap yang lain. Aku menjawabnya sebisaku dengan memberi contoh yang sederharna. Sepertinya pak HR mengambil porsi yang cukup besar dalam interview ini, beliau bahkan meminta ijin kepada ibu psikolog dan pak User untuk menambah satu pertanyaan lagi kepadaku. Dalam benakku itu kabar bagus, artinya aku bisa menarik perhatian dari pak HR. Lalu, ibu psikolog mulai bertanya, karena menurut beliau pertanyaan yang ingin diajukan sudah ditanyakan oleh pak HR maka ibu psikolog beralih ke pertanyaan lain, Beliau bertanya soal apakah aku bersedia ditempatkan di wilayah manapun dan unit apapun, sebuah pertanyaan komitmen yang harus dijawab dengan bijak hehe.
Ketika sesi akan berakhir, pak HR yang kemudian aku ketahui punya akun ig dwikiansantang(kami masih saling follow, pak Dwi jika baca ini, Pak Dwi keren pak, interviewnya membekas di benak saya) bertanya soal apa kekurangan terbesarku. Karena melihatku yang agak berpikir, beliau langsung nyeletuk "Apa mas? kekurangannya jomblo yas mas" sambil tertawa, buset emang kelihatan banget ya dari muka, dalam hati aku agak membatin, tapi aku cuma bisa ketawa aja, menertawai nasib wkwk. setidaknya itu bagus untuk mencairkan suasana. Setelah terjawab, Pak Dwi mengambil laptopnya dan menanyakan media sosial ku yang paling aktif apa. Aku menjawab Instagram, karena memang follower terbanyak ada di ig sih, eh ternyata di search beneran dong, foto-fotoku dilihat satu-satu, sambil ada yang di-like, Pak Dwi pun menanyakan apakah aku hobi travelling, aku cuma menjawab "Kalau diajak saja pak, solo travelling tidak pernah" jawabku. "Wah nanti kalau misal lolos, kabar-kabar ya mas" kata pak Dwi lagi. entah bagaimana aku merasa itu sebuah tanda positif banget sih. Sesi diakhiri dengan penandatanangan surat pernyataan untuk siap ditempatkan dimana saja dan aturan-aturan yang harus diikuti jika nanti lolos. Aku bersalaman dengan tiga orang interviewer kemudian keluar dari ruangan dengan lega, setidaknya aku sudah bisa "menjual diri" dengan maksimal di dalam tadi. Ketika sudah keluar beberapa peserta bertanya kepadaku apa saja pertanyaan yang muncul di dalam, aku ceritakan saja semuanya. Waktu menjelang sore, ternyata kami masih mendapat snack, lelah juga ternyata guys, persiapkan fisik kalian juga ya guys, karena di Assesment Day ini segala kemampuan terbaik kalian akan di-explore dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore. Aku segera pulang untuk beristirahat karena keesokan harinya masih ada tes kesehatan.
Tes Kesehatan
Tes kesehatan, kalau sudah yakin sehat sepertinya tidak perlu takut (source:unsplash.com) |
Kami diminta untuk berkumpul di Yakes Telkom Surabaya pukul 06.00 WIB, kami pun mengambil nomor antrian. Untuk tes kesehatan ini kami diminta untuk berpuasa sejak jam 10 malam, hal ini bertujuan untuk mengambil sampel dari darah dan urin sebelum makan. Aku ada di antrian nomor 5 waktu itu, yang dilkukan pertama waktu itu adalah pengukuran tinggi badan dan berat badan, setelah itu berturut-turut pengambilan sampel urin dan darah. Setelah itu kami bergantian masuk ke ruangan-ruangan untuk melakukan berbagai macam tes, adapun tes yang dilakukan adalah tes mata, tes pendengaran, tes jantung, tes paru-paru dan cek fisik oleh dokter, sambil menunggu ruangan mana yang kosong kami mendapat konsumsi. Petugas kesehatan meminta kami untuk mencatat waktu kami selesai makan, karena 2 jam kemudian kami akan diambil sampel urin dan darah lagi. Sambil menunggu waktu pengambilan sampel berikutnya aku mengobrol dengan beberapa peserta lain. Setidaknya aku ingin mengenal dong beberapa calon rekanku nanti hehe(buset udah yakin banget aku wkwk). 2 jam berjalan akhirnya tiba saat pengambilan sampel terakhir, tes kesehatan berjalan lancar. Tips di tes kesehatan ini kalian bisa persiapkan seminggu sebelum tes dengan pola hidup sehat guys, berolahraga sedikit buat yang jarang banget olahraga, minum ar putih yang cukup, makannya yang normal-normal aja, jangan yang memicu koleterol tinggi hehe. Setelah semua selesai aku segara pulang, aku telah menyelesaikan bagianku, aku berserah penuh untuk apapun hasilnya.
Kabar yang datang bersama angin
Pengumuman untuk peserta jalur web gelombang 1 terhitung lama, karena panitia rekrutmen juga disibukkan dengan rekrutmen jalur web gelombang 2 dan jalur talent scout. Isu yang datang sih di awal Januari sudah diumumkan, tapi setelah bolak-balik cek website, pengumuman belum ada. Waktu berjalan dan mulai masuk ke pertengahan Januari, kabar itu tak juga datang, yang ada malah pengumuman untuk yang jalur web gelombang 2. Rasa harap-harap cemas terus hadir setiap saat, aku cuma bisa berdoa dan meminta doa dari orang-orang sekitarku. Isu beredar lagi di telegram Telkom Career bahwa pengumuman akan disamakan dengan yang jalur web gelombang 2, yang artinya pengumuman keluar bisa sebulan lagi.
Tapi entah mengapa angin di tanggal 5 Februari 2018 berhembus berbeda, grup telegram Telkom Career mendadak ramai, katanya penetapan peserta GPTP 7 sudah keluar untuk jalur web gelombang 1. Aku membuka web rekrutmen dengan jantung berdegup tidak karuan. Setelah login aku melihat banner berkedip yang berisikan link "Penetapan Peserta GPTP 7 Jalur Web Gelombang 1", setelah aku masuk ke halaman daftar nama, aku langsung scroll ke paling bawah untuk mengetahui jumlah peserta yang lolos. Ternyata hanya 87 orang, sangat sedikit. Aku mencoba menegarkan hatiku untuk menerima apapun hasilnya, aku scroll pelan-pelan dari atas, karena pengumuman selalu urut abjad aku semakin tidak karuan ketika scroll mendekati huruf 'E', masuk ke huruf 'F' yang sekilas cuma sedikit hiks, tapi Puji Tuhan diantara yang sedikit itu ada nama lengkap beserta nomor tesku disana. Aku lolos. Aku terharu dan menangis saat itu, tidak ada seorang pun saat itu di rumah. Setelah berdoa mengucap syukur, aku ingin memberi kejutan untuk orang tuaku hehe, jadi pengumuman yang ala-ala Indonesian Idol gitu hehe.
Ketika orang tuaku pulang, aku memasang ekspresi yang biasa saja(padahal dalam hati itu udah kayak mau loncat-loncat girang), hingga akhirnya aku menemukan saat yang tepat untuk bicara, aku bilang bahwa pengumuman sudah keluar, dan aku bilang bahwa perhitunganku meleset karena yang diambil cuma 87 orang sambil aku memasang muka sedih, ekspresi orang tuaku juga sepertinya sudah mengetahui bahwa hasilnya mungkin ke arah negatif, lalu statementku berikutnya," Pa, ma , cuma aku minta izin, bulan April nanti aku mau ke Bandung, karena namaku ada diantara 87 orang itu. Aku Lolos", aku lansgsung memeluk mereka, suasana emosional pun tak terelakkan, orangtuaku juga sangat senang hari itu. Yang pasti aku waktu itu lolos karena doa banyak orang, doa orang tua pasti, kerabat, kawan, para pemberi referensi, bahkan doa dari petugas SKCK di kantor kepolisian waktu itu. Sebuah kesempatan yang Tuhan berikan kepadaku untuk dimaksimalkan sebaik-baiknya.
Itulah post penutup dari rangkaian seri Seleksi GPTP Telkom, semoga bisa memberikan sedikit gambaran untuk teman-teman para pejuang GPTP. tiap tahunnya pasti ada yang baru, contohnya di GPTP 8 kali ini ada tugas membuat video untuk di submit. Jangan lupa untuk terus berdoa dan berusaha sebaok-baiknya kawan-kawan. Sampai jumpa di Telkom untuk membangun Indonesia.
Salam Solid Speed Smart !
Ditulis untuk menepati janji karena sudah lolos menjadi bagian GPTP,
Frondy