Menjelang akhir tahun 2020, keadaan ideal yang kita bayangkan bahwa situasi harusnya semakin membaik rupanya belum tercapai.
Situasi yang hampir sama di tempat kerjaku sekarang. Performansi di akhir tahun menunjukkan tren yang menurun. Meskipun di beberapa indikator memang membaik, tapi ada juga indikator yang malah terjun jauh bila dibandingkan tahun lalu.
Sungguh butuh extra effort memang.
Namun, saat-saat seperti inilah aku bisa mengambil peran dan belajar menjadi terus optimis. Kalau kata Pak Handry Santiago, komponen yang dibutuhkan menjadi leader adalah punya self-energy dan energize others. Energi optimis yang terpancar dari diri tentu akan membuat perbedaan di lingkungan sekitar kita
Secangkir kopi posong untuk memberi energi di pagi hari (source:dokumen penulis)
Itulah yang terus aku lakukan kepada tim yang menjadi tanggung jawabku. Aku terus berusaha meyakinkan dan menyediakan support bagi tim semaksimal mungkin. Terus menampilkan kata-kata dan sikap yang memberikan energi positif kepada semua orang dalam tim. Aku optimis bahwa di tengah-tengah dinamika dan kondisi tak pasti seperti inilah kita bisa tumbuh dan step up ke next level.
(baca juga Pelan tapi Pasti)
Mungkin orang sekitarku juga ada yang mikir kayak gini
"Heran dah kenapa positif banget sih ni orang ?"
"Ati-ati toxic lu ntar, dunia ga seindah itu bro" dan mungkin pikiran lain yang beberapa kali tak sengaja aku dengar sayup-sayup, ya benar aku bisa membaca pikiran wkwk, maksudnya dari bahasa non-verbalnya gitu, aku diam-diam mengamati orang lho guys hehe.
Well, tidak semua orang punya mindset yang sama. Itu pasti.
Di saat bersamaan, optimisme dan pikiran positif ini bisa saja membuat orang lain muak dan menuduhku terjebak di dalam buaian rasa naif. Optimisme yang berlebihan juga bisa palsu dan toxic jika hanya berwujud dalam kata berhias pekik semangat semata.
Meskipun kuning,ngambang tapi tetap positif, pokoknya gitu(source unsplash.com)
Namun optimisme yang aku maksudkan adalah di saat pemimpin bisa berpikir
"Baiklah ini semua memang terjadi dan nyata, aku yakin hari depan terus menjadi lebih baik, jika belum pun aku akan terus memperbaiki diri dan terus mengubah tantangan ini menjadi kesempatan"
ya, jenis optimisme yang seperti itu
Jenis optimisme yang bertanggung jawab untuk terus mampu melihat peluang dari setiap tantangan yang muncul. Bukan optimisme yang hanya menunggu dan cenderung malah jadi denial dengan keadaan sebenarnya.
Tahun ini sulit buat semua orang, tapi yang pasti tahun ini adalah waktu paling tepat untuk kita mensyukuri apa yang kita punya. Aku memilih untuk terus optimis, memilih terus positif. Sebentar lagi tahun baru kok, meskipun kelihatannya mustahil dijalani, tapi ternyata sampai juga di titik ini kan? Kalau belum sesuai dan belum maksimal, sama-sama belajar yuk untuk terus lebih baik.
Semangat :)
Positive thinking will let you do everything better than negative thinking will.
-Zig Ziglar