Kemewahan Pemenang Kedua
19.19Hanya di tempat kedua (source:dok pribadi penulis) |
Halo guyss, situasi masih normal di bulan Juli ini ?
Ada satu hal yang mau aku bagikan di tulisan singkat ini, yaitu tentang kekalahan ? Iya, kekalahan seperti apa ? Kekalahan di final.
Ada satu hal yang mau aku bagikan di tulisan singkat ini, yaitu tentang kekalahan ? Iya, kekalahan seperti apa ? Kekalahan di final.
Runner-up atau pemenang kedua bisa jadi merupakan pihak yang paling menyesal di malam final atau di akhir kompetisi. Mau dikatakan apalagi, tinggal satu pertandingan saja tapi belum bisa menjadi yang terbaik. Tapi pernahkah teman-teman menyadari bagaimana istilah runner-up muncul. Istilah runner-up muncul dari perlombaan anjing di tahun 1800-an (source), "the dog that run up to the last race, than just get one defeat from the winner". Satu hal yang mau kita highlight, runner-up tetap berjalan sampai garis finish. hanya kalah sekali di pertandigan terakhir. Nyesek ? Iya.
Hal ini seperti yang baru-baru ini dirasakan timnas sepakbola Kroasia, yang mampu jadi finalis Piala Dunia 2018, Hebatnya, ini adalah capaian terbaik mereka sepanjang masa. Jika kalian melihat langsung pertandingan final saat itu, kalian pasti bisa merasakan bagaimana mati-matiannya Luka Modric cs mencoba meraih supremasi tertinggi di sepakbola itu. Para pengamat tahu bahwa kualitas pemain Prancis sedikit di atas pemain Kroasia, namun entah mengapa beberapa orang tetap berharap ada juara baru di tahun 2018. Sayangnya, hasilnya sudah kita ketahui bersama, Kroasia masih belum bisa kesampaian untuk membawa pulang piala itu. Namun, tetap saja perjuangan Kroasia mendapat tempat di hati banyak fans sepakbola.
Won our hearts (source : 9gag) |
Itulah kemewahan pertama dari pemenang kedua, perjuangan dan usaha si runner-up tetap terpatri di benak banyak penonton dan netizen. Setidaknya Kroasia sudah mampu menuliskan sejarah baru dalam perjalanan sepak bola mereka. Indonesia saja baru di Piala Dunia ini mampu menyamai prestasi Belanda dan Italia, sama-sama tidak lolos :).
Terlepas dari kisah Kroasia, para runner-up di ajang pencarian bakat juga lebih banyak mendapat simpati, terkadang jika dilihat lebih lanjut, karir setelah kompetisi pemenang kedua bisa dibilang "lebih sukses" daripada sang juara. Mengapa ? Para pemenang kedua punya spirit lebih untuk membuktikan kepada banyak orang. Meskipun gagal menjadi juara, semangat berkarya mereka tidak luntur, hal itu bisa dilihat dari Judika dan para pemenang kedua ajang pencarian bakat itu.
Itulah kemewahan berikutnya dari pemenang kedua, spririt pembuktian untuk bisa lebih baik dari sang juara di kompetisi berikutnya(dalam hal ini mungkin karir bermusik di dunia nyata) . By the way, di Indonesian Idol terakhir, aku jagoin Abdul sih, mungkin saja Abdul lebih sukses dari Maria, tapi itu semua hanya bisa dijawab oleh Abdul sendiri. Mampukah dia membawa spirit pembuktian itu? Lalu apakah karma baik atau karma buruk yang akan menimpa Abdul ? Silahkan Roy Kiyoshi... 🤣
Para pemenang kedua, yang katanya bisa lebih sukses dari sang juara (source:Tribunnews) |
Menjadi pemenang kedua juga pernah ku alami di beberapa kesempatan, dalam hal kompetisi maupun mendapatkan hati. Eh, maksudnya mendapatkan simpati dalam voting gitu. Mungkin saja waktu itu aku masih belum diberi kesempatan untuk jadi yang terbaik, aku masih dianggap belum siap menang, kalaupun menang bisa-bisa aku jadi pribadi yang tinggi hati dan terlena. Ya, semuanya sudah diatur untuk datang di saat yang tepat.
Pemenang kedua selalu memiliki ruang yang ada di depannya. Ruang untuk berkembang dan bertumbuh. Ruang itu harus disadari dengan cara bersyukur, itulah tandanya kita diberi kesempatan untuk berjuang lebih keras lagi, menguatkan mental pemenang lagi, dan mengubah paradigma kegagalan yang ada.
Terakhir, untuk para pemenang kedua, jangan selalu berkecil hati di akhir kompetisi, siapa tahu kesabaranmu akan berbuah juara di kompetisi berikutnya. Kemewahan yang tidak didapatkan sang juara ini sepatutnya harus kamu maksimalkan dengan baik.
Selamat berproses menjadi juara kawan-kawan.
Yang pernah juga merasa nyesek,
Frondy.
1 komentar
Selamat pagi mas
BalasHapusTerimakasih sudah membagikan cerita luar biasanya ke kami semua
Bisakah meminta tulisan essay dari mas
ke quedi.zata@gmail.com