Waktunya Telah Tiba

13.14


Halo semua !!!
Sapaan ini sebagai pembuka aktivitas ngeblogku lagi. Setelah hampir tidak pernah post selama setahun dan blog ini menjadi angker haha, akhirnya dengan segenap hati dan jiwa, aku kembali. Terima kasih yang udah mau setia menunggu(siapa juga yang nungguin) krik..krik..

Sebenarnya udah numpuk sih draft yang mau di post(biar kesannya banyak :p) tapi karena kesibukan akhirnya tertunda terus. Ya udah deh lanjut. Tak terasa aku udah masuk semester 3 sekarang, yaps sudah masuk tahun ke-2 di perguruan tinggi bagi yang belum tau aku sufah nulis dimana aku belajar sekarang yaitu disini . Para mahasiswa baru mulai menggantikan peranku sebagai maba (ya pokoknya begitulah maksudnya hehe, jelas kan?). Mulai sekarang aku juga harus terbiasa dipanggil kak,bang,mas dan panggilan semacamnya, emang ga kerasa sih, terlalu cepat, padahal aku belum puas jadi maba("mau jadi maba terus ya, senior ada yang mau jadi maba terus senior" :v )

Di semester ini juga aku mendapat kepercayaan baru
sebagai asisten praktikum, Aku coba daftar untuk nambah pengalaman juga, selain itu, karena menurut penelitian cara agar ilmu yang sudah kita pelajari tetap ada di memori kita adalah dengan cara mengajar. Hari pertama menjadi asisten praktikum, aku sudah datang lebih awal, mengambil daftar hadir kemudian masuk ke laboratorium. Ketika melihat wajah praktikan (mahasiswa yang aku ajar) pertama kali, yang tegang kok malah wajah mereka ya, harusnya kan aku yang gugup, ah mereka ga asik ah wkwk. Jadi masuklah aku  dan memperkenalkan diriku dengan senyum yang agak dipaksa, kata orang sih senyumku itu manis cuma ga ada tulusnya sama sekali, oke abaikan.

Hari pertama berjalan lancar, materinya masih materi perkenalan dan sedikit latihan logika, namun tunggu saja mingu-minggu berikutnya kalian tidak akan bisa tidur nyenyak karena tugas yang kami berikan haha(ketawa jahat). Aku jadi teringat, aku juga pernah di posisi mereka. Aku ingat saat aku dan teman-teman sebel sama asisten kami yang selalu ngasih tugas seenak jidat mereka sendiri dan deadline yang mepet, oleh karena itu aku akan berusaha jadi asisten yang lebih pengertian untuk mereka. Siapa yang ga seneng coba kalau punya asisten baik hati dan ganteng pengertian seperti aku haha, ya ga juga lah, semua ada standar dalam pemberian tugasnya, ga baik-baik banget kok.

Selain itu di gereja, aku juga ikut serta dalam pelayanan anak, aku ikut menjadi pamong(pembina) untuk anak-anak sekolah minggu. Dalam hal ini, aku harus sangat hati-hati karena apa yang aku ajarkan untuk anak-anak binaanku ini akan melekat di pikiran mereka. Pesan yang aku sampaikan harus benar-benar masuk dan sebagai guru aku akan sangat terbeban apabila hal yang aku nasehatkan pada mereka, aku sendiri malah tidak melakukannya. Dan ini ada groufie(group selfie) yang kami lakukan selesai sekolah minggu
Groufie KPAR Kelas Madya GKJW Gempol
Ngehits banget kan =D, Ih malah ngajarin anak didik narsis haha, enggak, foto ini aku ambil karena waktu itu ada komitmen dari anak-anak itu untuk terus rajin datang ke gereja, jadi foto ini sebagai buktinya gitu.

Dari tulisan ini aku mau share satu hal, kalau dalam hidup ini akan selalu ada pergantian peran, ada saat kamu diajar dan ada saat kamu akan mengajar, ada saat kamu mencontoh dan ada saat kamu menjadi contoh. Jadi ketika sekarang kamu ada di posisi diajar, bersiaplah karena suatu saat kamu akan berdiri di depan dan mengajar. Maksimalkan apa yang ada sekarang, karena bila waktunya tiba kamu harus siap. Semoga apa yang ada dalam post ini bisa bermanfaat untuk kita semua.


frondyff

You Might Also Like

2 komentar

  1. wahaha jadi assist prak juga susah nih, ngajar itu jg ga mudah. ya ga mamen?

    jogging kesini ya http://antsomenia.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. Iya susah-susah gampang, tapi kalau dijalani dengan tulus jadi lancar kok, oke sip pasti kunjung balik hehe

    BalasHapus