Monotasking untuk redakan pening

23.31

Semua berebut perhatian, semua maunya yang didahulukan, waktu terbatas, duhh biar selesai semua gimana ya ? Multitasking ? Eh kok malah jadi pening ... Help ...!

Selamat datang di new normal, PSBB yang mulai longgar di sejumlah daerah dan aktivitas di beberapa tempat menggeliat. Tapi menariknya, new normal di lokasi kerjaku ditandai dengan mulai beroperasinya lagi sanggar senam aerobik di depan kantor yang dentuman musiknya menggelegar di sore hari hehe, apakah yang di dalam senam pakai masker ya ? Entahlah, mari kembali ke topik.

Namun new normal bagiku saat ini adalah adaptasi terus menerus peralihan dari WFO ke WFH sebentar lalu ke WFO lagi. Kondisi yang berubah-ubah dan penuh ketidak pastian ini membuat aku menyadari bahwa cara kerjaku harus diperbaiki lagi, dari mode multitasking diubah menjadi mode monotasking. Meskipun terlihat lebih cepat mengerjakan beberapa hal, multitasking punya jebakan yang nyata dan lebih menguras energi, misalnya di keseharian : cek tagihan pelanggan sambil mempersiapkan materi evaluasi mingguan, nonton Park Sae-ro-yi membangun Dan Bam sambil mengerjakan report harian, kebayang kan repot dan susah fokusnya ? Karena otak kita akan kesulitan melakukan dua hal yang membutuhkan konsentrasi penuh sekaligus.
pasti masih banyak nih yang kayak gini makan sambil laptopan (sumber:unsplash.com)

Bisa ditebak hasil pekerjaan ketika multitasking tadi, tentunya asal jadi dan tidak maksimal. Belum lagi distraksi dari sosial media, notifikasi like, update feed dari artis idola yang kita ikuti, notifikasi story terbaru dari doi, semuanya melengkapi ketidakfokusan itu. Munculnya berbagai macam aplikasi dan kemudahan arus informasi memang memudahkan, tapi di satu sisi juga sebagai sumber distraksi utama.

Monotasking adalah mengerjakan satu pekerjaan dalam satu waktu untuk hasil yang lebih efektif, setidaknya itulah yang dikatakan di sini. Untuk itu aku memutuskan untuk perlahan mencoba monotasking agar setiap pekerjaan yang ada jadi lebih maksimal hasilnya. Inilah beberapa hal yang aku lakukan untuk belajar monotasking.

Membangun rutinitas dan atur prioritas
Dalam hal ini, sebenarnya aku sudah lama melakukan planning kegiatan harian dan mingguan di aplikasi kalender. Namun adakalanya tugas dadakan itu muncul, untuk itulah aku sekarang berusaha mengatur ulang durasi pekerjaan dengan "kelebihan waktu", sehingga bila sewaktu-waktu muncul priority tugas yang lebih tinggi, pekerjaan sebelumnya masih punya slot waktu untuk dikerjakan. Lalu yang tidak kalah penting adalah membuat prioritas dan pembobotan masing-masing tugas. Terkadang kemauan atasan menginginkan beberapa informasi harus hadir sekaligus di satu waktu, skill inilah yang dibutuhkan juga yaitu mengkomunikasikan apa yang kita prioritaskan untuk dikerjakan agar hasilnya bisa maksimal.

Kurangi penyebab distraksi 
Instagram sempat menjadi distraksi terbesar di waktu kerjaku, sehingga aku memutuskan untuk log out  sementara dari akun instagram di jam kerja. Namun karena habitnya sudah terbentuk, sekarang sudah mulai sadar bahwa membuka akun  instagram di jam kerja adalah hal yang tidak produktif. Hal yang menjadi distraksi lainnya adalah personal chat yang masuk beruntun. Saat ini aku berusaha membalas pesan yang masuk secara prioritas, jadi ada banyak pesan yang tidak aku respon saat itu juga. Setidaknya aku menyediakan waktu tanpa gangguan sebanyak 15-20 menit untuk fokus mengerjakan hal yang menjadi prioritas, jika sudah selesai baru aku akan membalasnya. Sabar ya guys yang belum aku bales langsung, satu persatu 😊

sabar ya batu per batu (sumber : unsplash.com)

Menjadi lebih sadar dan beristirahat
Berkaitan dengan post sebelumnya yang membahas untuk lebih menjadi human being di sini, menjadi mindful adalah pikiran dan raga kita ada di waktu yang sama ketika melakukan sesuatu, dalam hal ini tentu saja monotasking yang bisa mencapainya. Mari rasakan, hayati, fokus dan syukuri ketika kita bisa mencapai state tadi. Selain itu, ketika tiba waktunya istirahat mari gunakan kesempatan itu sebaik-baiknya. Ketika waktu makan siang dan istirahat, buatlah itu juga berkualitas, menikmati benar-benar apa yang menjadi menu hari itu. Memperhatikan penuh apa yang dikatakan rekan kerja kita saat rehat, usahakan benar-benar berkualitas. Pikiran dan tubuh kita perlu rehat sejenak untuk bisa recharge lagi.

Mari biasakan diri untuk mengerjakan satu per satu, kita bisa lebih fokus dan menyadari apa yang kita kerjakan, hasilnya tentu juga maksimal, Happy monotasking !


frondyff

You Might Also Like

0 komentar