Mengolah Ketidaknyamanan Menjadi Makanan Kehidupan
12.40Hello gaes, pernah ngerasa banget ga ketika kita sekarang menjalani hidup sering berada di situasi yang tidak nyaman, padahal mending melakukan hal-hal yang santai-santai aja ga sih ? Eh atau gimana ya harusnya ?
Bulan ini sangat menantang, mungkin seperti yang pernah aku tuliskan di postingan ini bahwa dinamika terus terjadi dalam kehidupan, terlebih di pekerjaan yang sekarang sedang aku jalani. Di tempatku sedang terjadi masa transisi karena atasan baruku baru saja on-boarding di lokasi, sebelumnya memang hanya ditempati oleh pemangku jabatan sementara.
Tentu saja karena aku sudah berada di lokasi ini duluan, aku yang melakukan sharing tentang apapun yang ada di lokasi ini kepada atasanku ini, baik soal pekerjaan, kebiasaan yang sudah ada, sampai tempat makan siang ada dimana. Untuk poin terakhir sih aku juga masih sering kebingungan haha. Bahkan sampai ada grup makan siang yang terbentuk untuk brainstorming ide mau makan siang hehe.
Atasan baruku ini sangat antusias mengenal lingkungan barunya, bahkan saking antusiasnya di hari pertama sampai mengajak ketemu lagi setelah office hour,
"Mas nanti malam sepulang saya dari monthly review, nanti ketemuan di kantor ya, ada yang mau saya bahas"
...
Setan di sampingku berdengus,
"Ya elah broo, bikin alesan aja supaya ga ke kantor, mending istirahat aja, goler-goleran netplixann, males banget tauu, udah jam segini juga"
Sejenak aku hampir setuju dengan sosok ini, tapi entahlah jawaban di group chat berbeda saat itu
"Okee pak, habis makan malam saya meluncur ke kantor", balasku 5 menit kemudian
Jawaban itu akhirnya yang jadi pilihan karena aku sadar bahwa atasanku ini masih banyak butuh bantuan untuk penyesuaian, aku ingat rasanya dulu saat pertama kali datang, aku juga dibantu oleh orang lain dalam kebingunganku akan banyak hal.
Well, ternyata itu pertemuan yang santai saja, sejujurnya itu pertemuan pertama kali tatap muka, sebelumnya hanya baru via virtual dan chat saja. Beliau menyampaikan gagasannya dan punya beberapa rencana untuk membuat nyaman suasana bekerja di lokasi ini.
Nah bener kan, memang ada hal penting yang mau disampaikan, coba kalau tadi ambil pilihan pertama bisikan setan tadi, kayaknya chemistry duet kami (aku dan atasanku) akan semakin lebih lama terjalin haha.
Seringkali dalam hidup memang ada pilihan-pilihan :
Pilihan pertama yang lebih capek, butuh banyak pengorbanan, namun biasanya akan membawa banyak kebaikan dan manfaat.
Pilihan kedua yang lebih santai, nyaman namun biasanya juga tidak mengajarkan apa-apa, kadang justru membuat kita terlena.
Mungkin bukan tentang hal pekerjaan aja yaa, bisa jadi di hal lain, seringnya kebanyakan kita ambil pilihan kedua tadi, iyaa aku juga kok secara ga sadar juga cenderung ambil yang ini sih, mending santai-santaian, mending lanjutin series yang tertunda, dan mending-mending lain.
Pasti banyak yang protes pas aku bilang barusan, "kan memang jeda dibutuhkan juga lhoo froo, masa weekend masih dibuat kerja bla bla bla"
HahaBukan berarti melarang bersantai lho yaa, yang aku maksudkan adalah porsinya, semua orang pasti butuh porsi untuk melakukan hal yang nyaman tersebut.
Namun, seringkali kesempatan kita memberi nilai lebih bisa jadi hilang karena terbiasa ambil pilihan nyaman.
Kalau menjalani hari-hari nyaman sih kita semua sudah pasti jago yaa, tapi melakukan hal-hal yang tidak nyaman kita masih banyak perlu latihan. Kita juga suka banget menganggap berkat adalah hal-hal yang membuat kita senang aja, hal-hal sedih dan berat dianggap bukan berkat. Padahal suka duka dipakaiNya untuk kebaikan kita kan.
"Mas, mas.. yukk balik, udah beres kan ya yang mau dibahas", atasanku menyadarkanku dari lamunan expressku.
"Oh iyaa pak, ini sudah mau balik", jawabku sambil memasukkan laptop lamaku yang belum juga datang penggantinya.
Malam itu aku diingatkan lagi bahwa hidup adalah kombinasi hasil pilihan-pilihan kita terhadap bagaimana menggunakan waktu yang kita punya.
Sesekali menikmati tentu boleh dong, tapi kalau mau hasil yang di atas rata-rata apa iya cuma dengan cara yang itu-itu aja ?
Semangat yaa gaes, yuk sama-sama latih diri kita untuk bisa terbiasa dengan hal yang tidak nyaman dan naik level.
Aku tutup dengan quote yang aku temukan
"When God pushes you to the edge of difficulty trust Him fully because two things can happen. Either He'll catch you when you fall or He will teach you how to fly."-Unknown
Jangan takut, ada yang jagain kita kok, selalu.
Yang siap untuk berlatih lebih keras lagi,
frondyff
0 komentar