Menertawakan Diri Tahunan
06.09Kuat dilakoni, yen ra kuat ditinggal ngopi, ceritanya ini musik-musik pengantar atau bumper postingan wkwk
Linimasa kehidupan terus berjalan, tulisan ini jika dibandingkan dengan tulisanku di awal-awal pandemi di link ini (Jaga Jarak untuk jaga kamu) akan sangat berbeda. Di tulisan itu jelas sekali aku menuliskan kekhawatiran yang aku rasakan terhadap perubahan yang tiba-tiba, mencoba menemukan berbagai hal untuk menenangkan diri di masa yang rasanya semua orang di generasiku baru mengalaminya. Kini bisa dibilang semua mulai membaik, melihat proses vaksinasi yang kian lancar secara harian dan angka penyebaran yang mulai terkendali rasanya bisa dibilang semuanya ada di jalur yang benar untuk recovery. Tentu saja tidak boleh lengah ya, tapi sekarang harusnya sudah mulai terbiasa sih, sekarang kalau keluar tanpa masker saja udah berasa diri ini telanjang tanpa pakaian haha.
Sudut pandang harian vs sudut pandang tahunan
Jika kita melihat pengalaman hidup di era pandemi yang kita rasakan secara hari per hari rasanya pasti jadi hari-hari yang berat ya, itulah pentingnya kita punya sudut pandang untuk tidak hanya melihat hanya dari timespan itu saja, kita bisa melihat dari sisi tahunan, atau bahkan 5 tahunan. Kalau teman-teman pernah melakukan edit video secara sederhana pasti pernah melakukan action menggeser timespan frame ke satuan milisecon untuk bisa melakukan cut scene lebih presisi, tapi untuk melihat kesuluruhan video harus dikembalikan ke timespan semula agar bisa kita lihat secara utuh.
Hal itu sama juga dengan apa yang terjadi pada kita, pertumbuhan kita akan terlihat jelas ketika kita melihat dari sudut pandang tahunan, 5 tahunan atau 10 tahunan.
Begitupun yang aku alami. ketika sampai di umur sekarang aku bersyukur ada banyak pertumbuhan yang bisa aku lihat. Setidaknya kini aku sudah bisa melihat bagaimana aku bisa belajar mencatat pengeluaranku sendiri untuk bisa melakukan simulasi menabung atau investasi. Kesadaran melek finansial ini jauh lebih baik dibandingkan beberapa tahun yang lalu ketika aku buta sekali dengan literasi finansial yang ada hehe, terimakasih untuk aplikasi moneylovers yang cukup powerful, bukan endorse, tapi ini slot iklan kalau ada yang mau masuk iklan haha, berasa selebgram.
Grafik bertumbuh kehidupan (source : unsplah.com)
Dalam hal pekerjaan sehari-hari juga aku merasakan adanya pertumbuhan jika dibandingkan awal masuk, beberapa tulisan seperti di sini (masa OJT) dan di sini (masa 2 tahun) ketika aku bandingkan lagi dengan yang sekarang juga ada beberapa hal yang membaik. Meskipun rutinitas yang ada bisa membuatku jatuh ke titik jenuh, selalu ada kesempatan kolaborasi yang muncul untuk mengisi pertumbuhan di sana, jadi sprint master, berbagi di sharing session internal atau ikut jadi bagian tim yang berinovasi. Sungguh hal yang tidak pernah aku pikirkan sebelumnya di awal masuk kerja.
Bad day vs bad life
Yang paling terasa dalam masa pertumbuhan yang aku alami adalah pemahaman ketika mengalami suatu masalah. Di malam hari aku selalu berkata pada diriku sendiri bahwa :
it's just a bad day not a bad lifeTuhan yang Maha Pasti selalu pegang kendali.
Selalu ada grafik turun dan naik secara harian, hidup memang sedinamis itu. Tidak akan kesenangan bertahan sepanjang waktu begitupun juga kemalangan.
Diriku di umur ini terus belajar juga kalau mengalami rasa sedih atau sakit hati ya sudah ijinkan diri mengakui kalau sedang mengalami hal sedih itu, menjalani prosesnya dan berdamai. Pada saatnya nanti setelah waktu berlalu, kita juga bisa menertawakan sakit hati yang disebabkan karena kebodohan kita sendiri lho hehe, kalau rumus dasar comedy nya kata para comika
tragedy + time = comedy,
komedinya bisa dapet kalau time nya juga sudah cukup, seni menertawakan diri kalau kata Gus Dur hehe, yah meskipun jokesku receh-receh sih tidak lucu-lucu amat. Kalau teman-teman pernah lihat kadang aku tertawa sendiri tiba-tiba itu bukan berarti aku mulai agak terganggu yaa, kadang di situ aku menertawakan kebodohan diriku sendiri di masa lalu haha.
Menutup catatan kali ini terinspirasi lirik lagu koplo Bojo Galak di bumper tulisan di atas tadi
kuat dilakoni, yen ra kuat ditinggal ngopi
sepenggal lirik yang dalam maknanya, jika kuat ya dijalani, kalau merasa lelah ya istirahat, nanti lanjut lagi.
Terima kasih teman-teman sudah mau dengar ceritaku lagi kali ini. Selamat melakukan evaluasi pertumbuhan tahunan.
Frondy,
26 tahun belajar seni menertawakan diri
0 komentar