Kesederhanaan menahan rindu di momen tidak mudik tahun ini
20.27Kamu tim tidak mudik apa tim nekat mudik nih ? haha , kalau aku....
Tidak mudik menjadi himbauan pemerintah di musim mudik lebaran kali ini, meskipun ternyata banyak juga yang nekat untuk tetap mudik dan beberapa kali berganti-ganti aturan larangan mudik dan sebagainya. Untuk menemani pilihanku yang tidak mudik di tahun ini, aku dapat rekomendasi sebuah film pendek di salah satu thread Twitter, judulnya "Lemantun", teman-teman bisa menyaksikan di sini ya :
Sebuah film pendek karya Wregas Bhanuteja yang memiliki cerita sederhana namun sarat makna. Cerita bermula ketika ibu mengumpulkan lima anaknya di rumah. Tokoh ibu mau membagikan warisan kepada lima anaknya, uniknya warisan itu berupa lemari, sehingga setelah diundi masing-masing anak mendapatkan satu lemari untuk dibawa pulang. Tokoh ibu yang digambarkan disiplin itu memberikan syarat bahwa lemari itu harus dibawa pulang hari itu juga, jika tidak maka akan didenda 100.000 per hari. Bagi keempat anak lain membawa pulang lemari itu bukan perkara sulit, tapi untuk tokoh Tri, si anak tengah yang belum berkeluarga dan belum punya rumah , lemari itu mau dibawa kemana ?
Kelanjutan ceritanya nanti teman-teman bisa melihat sendiri ya. Film ini seperti jadi pengobat rindu ke keluarga (atau malah membuat rindu makin menggebu ya hehe), bagiku karya ini punya banyak pesan untuk ditangkap.
Warisan sebenarnya
Dalam film ini yang dibagikan sebagai warisan adalah lemari, sesuai judul filmya "Lemantun" artinya lemari, bisa diibaratkan lemari ini seperti rahim seorang ibu, karena diceritakan bahwa almarhum ayah di film ini selalu membeli lemari baru setiap ada anak yang lahir di keluarga itu. Lemari tadi juga memberikan makna cinta dan rasa sayang seorang ibu yang akhirnya dititipkan ke anaknya untuk diteruskan, bagaimana kita memaknai bahwa warisan sebenarnya dari orang tua kita adalah didikan dan cinta kasih yang sudah kita terima.
Melihat yang tak terlihat
Tokoh Tri, si anak tengah dalam film ini mengajarkan banyak hal, sebagai satu-satunya yang belum berkeluarga dan mungkin belum punya pekerjaan yang hebat seperti saudara kandungnya yang lain, Tri selalu mengutamakan orang lain, terlihat dari beberapa scene, Tri selalu menjadi tokoh yang melayani, siap sedia membantu, peka terhadap saudara kandungnya terlebih kepada ibunya. Sempat disinggung oleh saudara kandungnya tentang pekerjaan sehari-hari yang dilakukan oleh Tri namun kesederhanaan Tri adalah kekayaannya yang sesungguhnya, mari mulai menghargai orang lain yang punya peran masing-masing, bukan dari wadahnya tapi dari isinya.
Selamat menikmati pesan lain dari film ini ya, yang pasti film ini penuh metafora dan filosofis, backsound musiknya sangat menyentuh di sepanjang film, benar-benar calming dan membawa masuk ke cerita pelan-pelan. Yang menarik lagi berikutnya setelah melihat behind the scene film Lemantun ini ,ternyata ditulis dari kisah nyata, pantesan nyawanya sangat hidup dan terasa dekat sekali dengan kehidupan.
Lihat film ini malah makin rindu bertemu keluarga ya ternyata. Pesan untuk teman-teman yang tidak mudik, menahan rindu untuk jumpa adalah yang terbaik untuk sekarang, bersyukur kita tetap punya kesempatan untuk silaturahmi secara virtual setiap hari dengan keluarga kita. Kesederhanaan menahan rindu adalah kekayaan sebenarnya dari momen tidak mudik kali ini. Ceritain apa yang kamu dapat juga ya dari film ini !
Yang juga tidak mudik,
frondyff
Bonus !!!
Bonus !!!
Oh iya ini beberapa project menghibur diri yang kulakukan dengan teman-temanku yang juga tidak mudik
Kalau yang ini bareng teman-teman Telkom Regional 4 yang juga melakukan tunda mudik
Yang juga tidak mudik,
frondyff
0 komentar