Sakitnya ditolak tidak ada apa-apanya daripada cuma tergeletak
08.42
Ditolak pasti menyakitkan, tapi siapa sih yang tidak pernah ditolak ?
Benar, yang tidak pernah mencoba.
Kalau boleh mengingat rasanya, penolakan bener-bener bisa meruntuhkan percaya diri yang selama ini kita bangun, padahal kita udah mempersiapkan yang terbaik untuk sebuah ide atau sudah berusaha menampilkan sebaik mungkin, sudah berusaha menjadi orang yang komunikatif, tapi tetap saja mengalami penolakan.
Di video itu, Jia Jiang menceritakan bahwa dirinya mengalami rasa trauma terhadap penolakan sejak umur 6 tahun, bahkan saat sudah dewasa dia masih dibayang-bayangi oleh peristiwa dalam hidupnya, dia juga akhirnya meredam beberapa mimpi-mimpi besarnya. Untuk itu Jia Jiang berusaha bangkit dari itu semua, dia mencoba melakukan terapi dengan cara melakukan challenge 100 day of rejection di https://www.rejectiontherapy.com/ .Konsepnya simple, dia berusaha ditolak lebih banyak orang agar dia bisa merasakan bahwa ditolak itu memang hal biasa.
Penolakan adalah hal biasa
Di hari pertama tantangan, dia meminjam uang dari orang yang tidak dikenal, tentu saja deg-degan ya hehe, Jia Jiang merasa ketakutan dan merinding disko. Sudah pasti karena tantangan yang dibuat sudah didesain untuk ditolak. Karena itu ketika kamu ditolak itu bukan peristiwa luar biasa, karena semua itu hal yang biasa dan semua orang pernah ditolak. Orang-orang yang mengubah dunia tidak berhenti di penolakan pertama, Bill Gates, J.K Rowling, Colonel Sanders, dan masih banyak nama lain juga. Mereka menunjukkan ide ke banyak orang, tapi setiap penolakan itu tidak menghentikan mereka di kesempatan pertama.
![]() |
Tak berhenti di penolakan pertama, Bill Gates (source https://medium.com/@sharneemelindabennett) |
Di tantangan berikutnya, Jia Jiang mencoba untuk tidak cepat-cepat lari, ketika meminta refill gratis sebuah burger kepada penjual burger dia sekarang mencoba lebih 'ngobrol' kepada penjual burger. Ternyata dari situ dia merasa bahwa tidak seburuk itu peristiwa setelah penolakan. Ketika memilih menghindar, kita memilih percaya dan membiarkan penolakan mendefinisikan kita, padahal masalahnya bukan ada di kita, bisa jadi orang yang menolak kita moodnya sedang jelek, atau memang ternyata apa yang kita tawarkan tidak cocok dengan apa yang mereka butuhkan. Kalau ditolak bukan berarti kita yang jelek atau tidak kompeten tapi tidak cocok saja dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Ini sering dialami teman-teman job hunter mungkin ya, tetap perbaiki kualitas diri dan pantang menyerah.
![]() |
Jangan menghindar (source: unsplash.com) |
Di salah satu tantangan yang dilakukan, ternyata Jia Jiang tidak selalu ditolak, bahkan secara mengejutkan ada yang menjawab iya pada permintaan yang dia minta, tantangan memesan donat untuk dibentuk seperti lambang olimpiade malah dipenuhi si pembuat donat dan membuat dia semakin yakin untuk menyelesaikan 100 hari tantangan. Kita tidak pernah tahu jika kita tidak pernah mencoba, hal ini juga mengingatkanku di tulisanku tentang overthingking di sini. Tidak selalu apa yang kita pikirkan terjadi buruk akan benar-benar terjadi, malah hal yang sebaliknya, kejadian yang membuka kesempatan.
Apa yang dilakukan Jia Jiang untuk menghadapi ketakutan adalah dengan cara mengalaminya berulang-ulang. Hal itu berhasil mengubah dirinya dan memberi inspirasi kepada banyak orang. Mungkin kita tidak harus melakukan sama persis seperti apa yang dilakukan oleh Jia Jiang, kita bisa mulai melakukan dari sekarang untuk cobalah bertanya dulu ketika kamu ditolak, tanyakan alasannya, bernegoisasilah, hadapi ketakutan itu, mungkin ada kesempatan "iya" yang lain . If you dont ask, the answer is always no.
Don’t let the No’s stop you from finding the Yes’s.
Oke deh kalau gitu aku akan coba random chat beberapa teman wanita di kontak WAku dan coba mengajak nonton.
Meskipun aku tahu jawabannya pasti "tidak" karena bioskop pada tutup, tapi itu akan membawa ke topik "Film favorit kamu apa?" mungkin percakapan akan berlanjut dan kesempatan terbuka.
Hmm penerapan konsep yang kurang tepat tapi tidak salah haha 👀
0 komentar